Duduk diantara dua sujud
Duduk diantara dua sujud merupakan rukun sholat oleh kerena itu tidak sah manakala seseorang meninggalkannya, hal ini masih mengacu pada hadits yang awal tentang orang yang buruk sholatnya “….lalu sujudlah kamu, sampai thuma’ninah saat sujud, kemudian bangunlah sampai thuma’ninah dalam keadaan bangun lantas sujud hingga thuma’ninah di waktu sujud…” (HR Bukhori dan HR Muslim) dan juga disyaratkan untuk tumahninah.
Ketika hendak bangun dari sujud pertama untuk duduk diantara dua sujud disunahkan untuk bertakbir sebagaimana hadits Abu Hurairoh ra dalam menyifati sholat Nabi Saw “kemudian Rosululloh Saw bertakbir saat turun (dari i’tidal menuju sujud), kemudian bertakbir saat mengangkat kepala pada sujud pertama. Setelah itu bertakbir ketika sujud (maksudnya sujud kedua)…..”(HR Bukhori dan HR Muslim)
Disunahkan dalam duduk diantara dua sujud duduk iftirosi yaitu menegakkan kaki kanan sama dengan ketika sujud sedangkan telapak kaki kiri dibaringkan dan dibengkokkan untuk diduduki. Dalilanya adalah hadits dari Abu Hamid As-sa’idi ra, Rosululloh Saw menyebutkan “Lalu Beliau Saw mengangkat kepalanya dan membengkokkan kaki kiri kemudian beliau duduk diatasnya “ (HR Abu Daud dan yang lainnya dengan sanad yang shohih), masih dari riwayat Abu Hamid As-sa’idi ra. beliau berkata:
فَإِذَا جَلَس فِي الرَكعَتَين جَلَس على رجلٌه اليسرى، ونصب اليمنى، وإذا جلس في الركعة الآخرة، قدم رجلٌه اليسرى، ونصب الأخرى، وقعد على مقعدته
“Nabi Saw jika duduk dalam salat di dua rakaat pertama beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan. Jika beliau duduk di rakaat terakhir, beliau mengeluarkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya dan duduk di atas lantai.”(HR. Bukhori dan HR Muslim). Dalam riwayat lain:
ثُمَّ ثَنَى رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَقَعَدَ عَلَيْهَا ثُمَّ اعْتَدَلَ حَتَّى يَرْجِعَ كُلُّ عَظْمٍ فِى مَوْضِعِهِ مُعْتَدِلاً ثُمَّ أَهْوَى سَاجِدًا
“Kemudian kaki kiri ditekuk dan diduduki. Kemudian badan kembali diluruskan hingga setiap anggota tubuh kembali pada tempatnya. Lalu turun sujud kembali.” (HR. Turmudzi dengan hadits hasan shohih). Dianjurkan agar kedua tangan diletakkan diatas lutut sedangkan jari jari (dengan rapat) diarahkan ke kiblat berdasarkan HR Bukhori, HR Abu Daud dan HR Ibnu Hiban.
Doa ketika duduk diantara dua sujud disunnahkan untuk membaca hadits dari riwat Ibnu Abbas ra beliau berkata:
انَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ يقولُ بينَ السَّجدتينِ في صلاةِ اللَّيلِ ربِّ اغفِر لي وارحَمني واجبُرني وارزُقني وارفَعني
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika duduk di antara dua sujud pada salat malam beliau membaca: Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warzuqnii, warfa’nii (artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, berilah rezeki dan tinggikanlah derajatku)” (HR. Ibnu Majah). Bcaan lainnya adalah masih dari Ibnu Abbas ra beliau berkata:
اللَّهمَّ اغفِر لي وارحَمني وَعَافِنِيْ واهدِني وارزُقني. واجبُرني وارفَعني
“Allohummagfirli warhamni, wa afini, wahdini, warzukni, wajburni warfa’ni (Ya Alloh ampunilah aku, kasihilah aku, sehatkanlah aku, berilah aku hidayah, karuniakan aku rizki, cukupkanlah aku dan angkatla derajatku” (HR Baihaqi, HR Thobroni dan merupakan hadits shohih). Bagaimana jika menambah doa lagi selain doa diatas silahkan seperti yang Imam Gozali ada redaksi wa’fu anni…wallohu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar